Monitoring Volume Cairan Infus Pasien Rawat Inap Menggunakan Teknologi IoT
Abstract
Masalah yang sering terjadi ketika pemberian pengobatan melalui infus adalah kelalaian dalam penggantian botol infus yang telah habis isinya, menyebabkan timbulnya komplikasi pada pasien misalnya pembuluh darah yang termasuki gelembung udara sehingga dapat menyebabkan aliran darah terhambat, gelembung udara yang masuk dapat berbahaya bagi tubuh sehingga dapat menyebabkan seseorang meninggal. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sistem yang diharapkan dapat membantu tenaga medis dalam memantau kondisi volume infus tanpa harus ke ruang pasien. Metode yang digunakan yaitu dengan memanfaatkan teknologi IoT berupa membuat sebuah alat menggunakan sensor loadcell dan NodeMCU yang akan mengirimkan data ke database MySQL dan selanjutnya ditampilkan dengan aplikasi berbasis HTML dan Javascript. Hasil penelitian ini adalah sebuah sistem informasi dengan 2 buah gambar ilustrasi status volume infus dan nilai volumenya dalam satuan milliliter (ml), nilai ini diambil dari nilai database hasil kiriman NodeMCU. Gambar akan berubah sesuai dengan nilai yang ada pada database, selain menampilkan nilai volume dan gambar ilustrasi, aplikasi juga akan mengeluarkan bunyi peringatan melalui speaker jika pembacaan nilai volume pada database menunjukkan salah satu atau kedua infus memiliki volume <= 100 ml. Berdasarkan hasil pengujian pengukuran timbangan dan alat hasil penelitian adalah relatif sama. Hasil pengujian tetesan dengan setting ± 20 tetes permenit (TPM) didapatkan pengurangan volume rata-rata infus per 30 menit adalah 26,5 ml, dalam 1 jam infus dapat berkurang 53 ml, untuk menghabiskan cairan infus volume 553 ml diperlukan waktu ± 10 jam.
References
D. Sasmoko and Y. A. Wicaksono, “Implementasi Penerapan Internet of Things (IoT) Pada Monitoring Infus Menggunakan ESP 8266 dan Web Untuk Berbagi Data,” Jurnal Ilmiah Informatika, vol. 2, no. 1, pp. 90–98, 2017.
H. Suprayogi and G. Priyandoko, “Pembuatan Infus Elektronik Rumah Sakit,” Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS, vol. 2, no. 1, pp. 25–34, 2019.
D. Nataliana, N. Taryana, and E. Riandita, “Alat Monitoring Infus Set pada Pasien Rawat Inap Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535,” ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika, vol. 4, no. 1, p. 1, 2016.
R. Agussalim, A. Adnan, and M. Niswar, “Monitoring Cairan Infus Berdasarkan Indikator Kondisi dan Laju Cairan Infus Menggunakan Jaringan Wifi,” ILKOM Jurnal Ilmiah, vol. 8, no. 3, pp. 145–152, 2016.
W. Wadianto and Z. Fihayah, “Simulasi Sensor Tetesan Cairan, pada Infus Konvensional,” Jurnal Kesehatan, vol. 7, no. 3, pp. 394–401, 2016.
K. O. Dwiputra, “Kapan Dehidrasi Perlu Diinfus? Ini 6 Bahaya Dehidrasi!,” klikdokter.com. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3631258/kapan-dehidrasi-perlu-diinfus (accessed May 20, 2022).
M. Subani, I. Ramadhan, S. Sumarno, and A. S. Putra, “Perkembangan Internet of Think (IoT) dan Instalasi Komputer Terhadap Perkembangan Kota Pintar di Ibukota DKI Jakarta,” IKRA-ITH INFORMATIKA: Jurnal Komputer dan Informatika, vol. 5, no. 1, pp. 88–93, 2021.
I. Rusydi, Z. Agustiana, and W. Satria, “Sosialisasi Dalam Mengantisipasi Kejahatan Internet di Era Internet of Think dan Revolusi Industri 4.0,” RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada [1] Masyarakat, vol. 1, no. 2, pp. 129–135, 2020.
A. A. Putra and A. A. Slameto, “Sistem Monitoring dan Smart Farm untuk Ayam Pedaging Berbasis Internet of Think,” Respati, vol. 15, no. 3, pp. 12–23, 2020.
A. J. Lubis, R. Aulia, and H. Haris, “Monitoring Suhu udara Kawasan Gunung Aktif Berbasis IoT,” Jurnal Teknologi Dan Ilmu Komputer Prima (JUTIKOMP), vol. 1, no. 1, pp. 115–122, 2018.
L. Habib. “Rancang Bangun Sistem Penyiraman Tanaman Otomatis Berbasis Arduino”. Skripsi, Universitas Teknokrat Indonesia, 2021.