Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pengobatan Bronkopneumonia Anak Dengan Pendekatan Metode Gyssens Di RSUD Cut Meutia Aceh Utara
Abstract
Bronkopneumonia adalah radang paru-paru pada bagian lobularis yang disebabkan oleh berbagai spesies mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing. Hal ini menyebabkan bronkopneumonia menjadi infeksi tunggal terbesar kematian pada anak-anak di seluruh dunia. Terapi pengobatan yang umumnya digunakan untuk mengatasi penyakit bronkopneumonia adalah dengan pemberian antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan pengobatan kurang efektif, tingkat keamanan obat menurun, meningkatnya resistensi, dan mahalnya biaya pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan rasionalitas penggunaan antibiotik pada pengobatan bronkopneumonia anak dengan pendekatan metode Gyssens di ruang rawat inap RSUD Cut Meutia Aceh Utara tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif kemudian dianalisis menggunakan diagram alur metode Gyssens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik meliputi sefotaksim (71,3%), seftriakson (15%), meropenem (11,3%), kombinasi sefotaksim dan gentamisin (2,5%). Berdasarkan penilaian kualitas penggunaan antibiotik dengan metode Gyssens diperoleh hasil bahwa terdapat antibiotik yang diresepkan termasuk dalam kategori III B (3,8%), kategori IV A (11,3%), dan kategori 0 (85%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan antibiotik pada pasien bronkopneumonia anak di ruang rawat inap RSUD Cut Meutia Aceh Utara tahun 2022 beberapa diantaranya masih belum rasional.