Gambaran Pengetahuan Dan Perilaku Perawatan Kaki Pada Pasien DM Tipe 2 Di RSUD Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara
Abstract
Diabetes Melitus (DM) adalah sekelompok penyakit metabolik kronis dengan karakteristik hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Salah satu komplikasi kronis dari diabetes melitus adalah kaki diabetik dengan faktor risikonya yaitu iskemik, neuropati, dan infeksi. Upaya pencegahan primer pada pengelolaan kaki diabetik merupakan salah satu strategi yang paling efektif untuk mencegah luka kaki secara dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus terhadap faktor risiko terjadinya kaki diabetik dan mengetahui perilaku perawatan kaki pada pasien diabetes melitus tipe 2. Metode penelitian ini adalah desktiptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 91 pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam dengan teknik Consecutive Sampling. Penelitian ini menggunakan kuisioner pengetahuan yang dikembangkan Harry Ilham Bastanta dan kuisioner Nottingham Assesment of Fungtional Footcare (NAAF) sebagai alat pengumpulat data. Hasil penelitian diperoleh mayoritas penderita diabetes berjenis kelamin wanita (57,1%), usia 55-64 tahun (37,4%), Ibu rumah tangga (40,7%), pendidikan SD (45,1%), lama menderita DM < 5 tahun (61,5%) dan ulkus gradeĀ 0 (83,5%) berdasarkan klasifikasi wagner. Gambaran karakteristik tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus terhadap faktor risiko terjadinya kaki diabetik termasuk kedalam kategori cukup baik (46,2%) dan sebagian besar responden memiliki perilaku perawatan kaki yang buruk (75,8%). Pengetahuan dan perilaku perawatan kaki yang buruk dapat terjadi karena kurangnya informasi terkait faktor risiko terjadinya kaki diabetik dan penatalaksanaannya. Pemberian edukasi terkait komplikasi diabetes melitus dan perawatan kaki penting dilakukan pada pasien DM untuk meningkatkan pemahaman mengenai komplikasi diabetes melitus salah satunya yaitu kaki diabetik dan untuk meningkatkan pemahaman mengenai perawatan kaki yang tepatĀ untuk mencegah terjadinya kaki diabetik.