IMPLEMENTASI EKSTRAK KULIT DURIAN (Durio zibethinus murr) TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI
Abstract
Mengurangi kejadian kasus DBD dapat dilakukan dengan pengendalian nyamuk aedes aegypti. Pengendalian yang paling sering digunakan saat ini adalah pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan insektisida. Berdasarkan penelitian, insektisida memiliki beberapa efek samping, yaitu resistensi pada nyamuk dan larva, resiko kontaminasi air dan makanan, serta menyebabkan akumulasi residu kimia pada flora, fauna, tanah dan lingkungan. Untuk mengurangi efek samping dari bahan kimia maka perlu dikembangkan obat-obat penolak nyamuk dari bahan yang terdapat di alam yang lebih aman untuk manusia dan lingkungan, serta sumbernya tersedia dalam jumlah yang besar. Pemanfaatan insektisida alami dalam pemberantasan vektor diharapkan mampu menurunkan kasus DBD. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi ekspperiment) dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas ekstrak kulit durian (Durio zibethinus) terhadap larva nyamuk Aedes aegypti dengan berbagai konsentrasi yaitu 10 ml, 20 ml, 30 ml, dan 40 ml dengan 100 ml air, setiap percobaan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa ekstrak kulit durian yang paling efektif dalam membunuh larva nyamuk Aedes Aegypti yaitu pada konsentrasi 30 ml dan 40 ml ekstrak kulit durian dengan hasil persentase 90% pada konsentrasi 30 ml dan 100% pada konsentrasi 40 ml sesuai yang telah ditetapkan menurut komisi pestisida (1995) kriteria pengujian insektisida yang diujikan berdasarkan kematian dalam satu periode harus mencapai paling sedikit 90% dalam waktu 24 jam.