Sifilis Sekunder pada Pasien dengan HIV Positif
Abstract
Sifilis merupakan penyakit infeksi menular seksual bersifat kronis dan sistemik yang disebabkan oleh spirochaeta Treponema Pallidum subspesies pallidum. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) sering sekali muncul bersamaan dengan sifilis dan saling mempengaruhi. Kasus : Pria, 23 tahun dengan keluhan bercak coklat kemerahan di badan, kepala, wajah, kedua tangan dan kaki sejak 2 bulan, tidak gatal maupun nyeri. Bercak coklat kemerahan awalnya muncul di kedua telapak tangan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Pasien juga memiliki luka di bagian kelamin yang muncul sekitar 2 minggu yang lalu. Pemeriksaan fisik dijumpai lesi berupa makula eritematosa multiple berbatas jelas dilapisi skuama, diskoid berbentuk bulat maupun lonjog dengan ukuran numular atau berdiameter sekitar 0,5-1 cm. Hasil pemeriksaanimunoserologi VDRL reaktif, TPHA reaktif, Anti HIV reaktif. Pasien diberikan terapi doksisiklin 2x100 mg/ hari selama 30 hari. Manajemen kasus : Diagnosis sifilis didasrkan pada riwayat pasien, pemeriksaan fisik, pengujian laboratorium. Pilihan pengobatan pada kasus ini adalah pemberian obat doksisiklin 2x100mg/ hari selama 30 hari. Tindak lanjut pengujian serologis lebih lanjut akan dilakukan dibulan ke-3 pengobatan. Kesimpulan : pada kasus ini didapatkan seorang pasien 23 tahun dengan infeksi sifilis sekunder yang diberika terapi doksisiklin 2x100mg/hari selama 30 hari. Pemeriksaan serum VDRL pada bulan ke-3 pasca terapi diberikan masih belum mengalami penurunan.