Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dan Pola Pemberian Makanan Dengan Kejadian Stunting di Daerah Tepian Sungai
Abstract
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi yaitu mencapai 21,5%, Kalimantan Barat sebesar 20,6% dan Kota Pontianak berada diangka 16,7% pada tahun 2023. Penelitian ini berfokus pada hubungan antara pola asuh orang tua dan pola pemberian makanan dengan kejadian stunting di daerah tepian sungai di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, sampel yang diambil sebanyak 119 Ibu Balita dari 640 populasi dengan kriteria balita usia 24-59 bulan yang tinggal di tepian Sungai Kapuas. Data yang diambil diantaranya karakteristik ibu dan balita, pola makan dan pola asuh serta pengukuran tinggi dan berat badan balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua (p=0,000 dengan nilai PR = 2,159 CI 95% = 1,427-3,266) dan pola pemberian makanan (p=0,000 dengan nilai PR = 12,411 CI 95% = 4,801-32,086) dengan kejadian stunting pada balita di daerah tepian sungai. Untuk mengatasi stunting, diperlukan beberapa langkah strategis, termasuk edukasi orang tua tentang pentingnya pola asuh yang baik dan gizi seimbang, serta peningkatan akses terhadap makanan bergizi Mendorong orang tua untuk membangun kebiasaan makan teratur dan melibatkan mereka dalam memilih serta menyiapkan makanan akan meningkatkan minat anak terhadap berbagai jenis makanan.