ANALISIS BIAYA SATUAN (UNIT COST) RAWAT INAP DI PUSKESMAS LAKESSI KOTA PAREPARE
Abstract
Perencanaan pembiayaan kesehatan yang baik harus mencantumkan uraian tentang biaya yang diperlukan untuk merealisasikan pelayanan kesehatan. Pengeluaran orang Indonesia untuk kesehatan tergolong sangat rendah yaitu hanya sekitar 2,5% dari Produk Domestik Bruto (GDP) atau sekitar US$ 44 perkpita, di bawah rata-rata dunia sekitar 5,0% GDP. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa besar biaya satuan rawat inap di Puskesmas Lakessi. Dengan menghitung biaya tetap, biaya operasional tetap, biaya operasional tidak tetap dan biaya total . Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, dimana populasi penelitian yaitu seluruh transaksi keuangan tahun 2018 di Puskesmas Lakessi. Dengan sampel seluruh transaksi yang berhubungan dengan biaya tetap, biaya operasional tetap, biaya operasional tidak tetap terhitung tanggal 1 Januari 2018 – 31 Desember 2018 dan diolah menggunakan program Microsoft Office Excel. Hasil dari penelitian biaya tetap terbesar di unit rawat inap Puskesmas Lakessi adalah: gedung Rp 33.048.000, biaya operasional tetap terbesar adalah gaji pegawai Rp 162.600.000 dan biaya operasional tidak tetap terbesar adalah BHP medis Rp 70.367.450. Unit Cost Rp 329.463 dengan rincian tarif yang dibayarkan pasien selama 1 hari perawatan Rp 205.500 yang memiliki selisih, maka tarif yang ada di puskesmas lebih rendah dari biaya satuan yang dihasilkan. Maka dari itu sebaiknya pihak Puskesmas melakukan analisis biaya setiap tahun agar memperoleh data yang terperinci dan pemerintahan Kota Parepare meninjau kembali berapa besar anggaran yang dibutuhkan puskesmas dalam melakukan pelayanan sebelum mengeluarkan peraturan.