Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Umbi Lapis Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus
Abstract
Staphylococcus aureus termasuk bakteri berjenis gram positif yang bisa menjangkit pada manusia, seperti keracunan akibat makanan, infeksi ringan hingga serius yang bisa berujung pada kematian. Antibiotik yang biasa digunakan dalam pengobatan sudah resisten pada bakteri Staphylococcus aureus. Oleh karena itu, resistensi antibiotik pada bakteri memberikan peluang yang sangat baik untuk memperoleh senyawa antibakteri pada tumbuhan, salah satunya yaitu bawang merah (Allium cepa L.). Pada saat diuji fitokimia dalam umbi bawang merah, hasil yang ditemukan yaitu adanya senyawa aktif yang berguna untuk antibakteri seperti flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, dan glikosida. Tujuan penelitian ini untuk melihat adanya kemampuan efektivitas antibakteri dari ekstrak etanol umbi bawang merah (Allium cepa L.) terhadap penghambatan dari pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode dari penelitian ini dengan cara posttest only control group design. Uji antibakteri menggunakan metode sumuran serta ekstrak umbi bawang merah dengan berbagai konsentrasi yaitu 100%, 125%, dan 150%, Dimethylsulfoxide dipilih menjadi kontrol negatif dan antibiotik eritromisin dipilih menjadi kontrol positif. Hasil penelitian ini didapatkan adanya zona hambat antibakteri pada ekstrak umbi bawang merah konsentrasi 100%, 125%, 150% secara berturut-turut memperoleh ukuran mean diameter zona hambat sebesar 9,96 mm, 12,8 mm, dan 14,94 mm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya perbedaan yang bermakna antar semua kelompok ekstrak etanol umbi bawang merah (Allium cepa L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.