Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Akne Vulgaris Pada Pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe
Abstract
Akne vulgaris adalah penyakit inflamasi pada unit pilosebasea, penyebabnya multifaktorial pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri. Akne vulgaris memiliki gambaran klinis yang bersifat polimorfik yang terdiri dari berbagai kelainan kulit berupa komedo, papul, nodul, pustul, dan jaringan parut serta dapat disertai rasa gatal atau nyeri dan adanya keluhan kosmetik. Prevelansi tertinggi akne vulgaris pada umur 14- 17 tahun, dimana pada wanita berkisar 83-85% dan pada pria yaitu pada umur 16-19 tahun berkisar 95-100%. Obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dari akumulasi lemak abnormal umumnya disertai dengan peningkatan kadar androgen. Peningkatan kadar androgen menstimulasi hiperproliferasi folikel pilosebasea, peningkatan produksi sebum dan menstimulasi proliferasi keratinosit yang akan memicu terjadinya akne vulgaris. Tujuan: untuk mengetahui hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan akne vulgaris pada pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe. Metode: penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 90 orang yang merupakan pelajar SMA 1 Lhokseumawe. Sampel diambil dengan teknik stratified random sampling. Pengukuran dilakukan dengan melakukan pemeriksaan fisik dan diagnosis akne vulgaris. Hasil penelitian: menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 58,9%, mayoritas responden berusia 17 tahun 27,8%, mayoritas responden memiliki IMT normal sebanyak 64,4%, dan kejadian akne vulgaris paling banyak pada kategori akne ringan 61,2%. Kesimpulan: terdapat hubungan yang bermakna antara Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan akne vulgaris pada pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe. Data dianalisis menggunakan uji Spearman Rank nengan nilai p -value= 0,022 (p-value <0,05).