Faktor Risiko Kejadian Osteoporosis pada Warga Lansia di Kelurahan Mamminasae Kabupaten Pinrang
Abstract
Osteoporosis menduduki peringkat kedua setelah penyakit kardiovaskular sebagai masalah kesehatan global. Di seluruh dunia jumlah penderita osteoporosis mencapai 200 juta penduduk setiap tahunnya, demikian juga data kasus yang tercatat oleh Perhimpunan Osteoporosis Indonesia terus meningkat yaitu pada wanita sebesar 32,3% sedangkan pada pria sebesar 28,8%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah status gizi, gaya hidup (kebiasaan merokok,kebiasaan konsumsi kafein dan aktivitas fisik), dan kebiasaan konsumsi kalsium dan vitamin D merupakan faktor resiko dengan kejadian osteoporosis pada warga lansia di Desa Mamminasae Kabupaten Pinrang.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain case control.sampel penelitian diambil dengan total sampling sebanyak 26 kasus dan 26 kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 52 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizibukan merupakan faktor risiko kejadian osteoporosis diperoleh nilai OR=0,45, gaya hidup berdasarkan (kebiasaan merokok) bukan merupakan faktor risiko kejadian osteoporosis dengan nilai OR = 1,00 sedangkan gaya hidup berdasarkan (kebiasaan konsumsi kafein diperoleh nilai OR = 7,50, aktifitas fisik diperoleh nilai OR = 2,12) dan kebiasaan konsumsi kalsium diperoleh nilai OR= 32,2 dan vitamin D diperoleh nilai OR =14,9 merupakan faktor risiko kejadian osteoporosis.