BIOKONTROL IKAN PEMANGSA JENTIK DALAM PEMBERANTASAN VEKTOR NYAMUK PENYEBAB DEMAM BERDARAH DANGUE (DBD) di KOTA PAREPARE

  • Rahmi Rahmi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Rahmi Amir fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Univeritas Muhammadiyah Parepare
  • Usman Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare
Keywords: Betta spp, Ukuran, Jentik Aedes aegypti

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini menyerang semua kelompok umur dan muncul setiap tahun. Pengendalian DBD dilakukan dengan memanfaatkan ikan predator jentik seperti ikan cupang (Betta spp). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan memangsa dari ikan cupang (betta spp) berdasarkan variasi ukuran panjang badan dalam memangsa jentik nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan uji Anova. Sampel adalah ikan cupang (Betta spp) dengan kelompok ukuran S (2,5-3,4 cm), M (3,5-5 cm) dan L (5,5 cm keatas). Hasil penelitian, menunjukkan ikan cupang ukuran L paling efektif dalam memangsa jentik dengan rata-rata memangsa 48,78 ekor dalam 15 menit dari pada ikan cupang ukuran S dengan rata-rata memangsa 36,50 ekor dalam 15 menit dan ikan cupang ukran M rata-rata memangsa 44,78 ekor dalam 15 menit. Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan memangsa dari ikan cupang berdasarkan variasi ukuran panjang badan dengan  (p=0,00). Disarankan untuk penanggulangan nyamuk Aedes aegypti dapat dilakukan dengan cara biologi  yaitu dengan memanfaatkan ikan pemangsa jentik seperti ikan Betta spp.

Published
2018-09-30