https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/jppg/issue/feedJurnal Penelitian Pangan dan Gizi (JPPG)2025-04-24T14:27:08+08:00Usmanjurnaljppg@gmail.comOpen Journal Systems<p><a href="http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/jppg"><strong>Jurnal Penelitian Pangan dan Gizi (JPPG)</strong></a> merupakan Jurnal Ilmiah yang memuat artikel penelitian, yang dilakukan pada bidang Gizi Klinik, Gizi Masyarakat, Dietetik, Teknologi Pangan, Inovasi Pangan, Ketahanan dan Keamanan Pangan. <a href="http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/jppg"><strong>JPPG</strong></a> diterbitkan dengan frekuensi 3 kali per tahun yaitu pada bulan Januari, Mei dan September</p>https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/jppg/article/view/3498Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap Perubahan Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Wanita Usia Subur Prakonsepsi 2025-01-04T05:24:06+08:00Megawati Megawatimegaawatii45@gmail.comFitriani Umarfitrah.gizi@gmail.comMakhrajani Majidninikmakhrajani@gmail.comHaniarti Haniartihaniarti.umpar@gmail.com<p>Prevelensi stunting di kota Parepare masih tinggi. Pencegahan dini dapat dilakukan dengan memberikan edukasi pada calon ibu sebelum memasuki masa konsepsi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku wanita usia subur prakonsepsi dalam pencegahan stunting. Jenis penelitian adalah <em>Quasi Eksprimen </em>2 group dengan kontrol pembanding. Sampel adalah sebagian wanita usia subur prakonsepsi yang mengikuti Suscatin di KUA Kota Parepare. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok perlakuan 40 orang dan kelompok kontrol 40 orang. Adapun intervensi yang diberikan yaitu berupa edukasi gizi tentang pencegahan stunting dengan menggunakan media booklet. Pengetahuan, sikap dan perilaku responden diukur sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan<em> independent t-test. </em>Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000) dan perilaku (p=0,000) wanita usia subur prakonsepsi dalam pencegahan stunting. Disarankan agar petugas kesehatan memberikan edukasi gizi pencegahan stunting pada calon pengantin atau pada wanita usia subur pada setiap bimbingan kursus calon pengantin, calon ibu atau wanita usia subur diharapkan mampu meningkatkan pengetahuannya mengenai pentingnya pencegahan stunting</p>2025-01-04T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Jurnal Penelitian Pangan dan Gizi (JPPG)https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/jppg/article/view/3494Identifikasi Pangan Lokal untuk Pencegahan Stunting pada Balita di Kota Parepare2025-01-04T05:24:07+08:00Andiza Cantika DMusmanfikes123@gmail.comUsman Usmanusman@umpar.ac.idHaniarti Haniartiusman@umpar.ac.idFitriani Umarusman@umpar.ac.id<p>Sunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis atau kurangnya asupan gizi sejak periode awal pertumbuhan janin sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Prevalensi stunting di Indonesia berdasarkan RisKesDas (2018) adalah 30,8%, Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan memastikan bahwa anak memiliki status kesehatan yang baik, mendapat gizi cukup pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pangan lokal suku bugis berbahan olahan ikan untuk pencegahan stunting. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian balita di wilayah kerja Puskesmas Cempae Kota Parepare. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan acidental dengan jumlah sampel 88 orang. Data diolah menggunakan SPSS kemudian disajikan dalam bentuk tabel disertai penjelasan. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan identifikasi pangan lokal menggunakan media social melalui goggle chrome, olahan pangan ikan di Kota Parepare yaitu pempek, bakso ikan, abon ikan, bajabu ikan, ikan lawa, nugget ikan, otak-otak ikan, siomay ikan, dan pepes ikan. Status gizi balita berdasarkan BB/U mengalami gizi kurang 15,9%, normal sebanyak 60,2%, TB/U jumlah balita pendek sebesar 10,2%, normal sebanyak 71,6%, BB/TB balita gemuk sebanyak 17%, dan normal 62,5%. Berdasarkan uji daya terima yang diperoleh berdasarkan rasa tidak suka 3,4%, berdasarkan tekstur menyatakan suka 81,8%, berdasarkan aroma menyatakan suka 76,1%, dan berdasarkan warna menyatakan suka 77,3%. disarankan sebaiknya ibu balita mengurangi jajanan luar kepada balitanya dan dapat membuat olahan pangan salah satunya otak-otak ikan kepada balitanya untuk pencegahan stunting.</p>2025-01-04T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Jurnal Penelitian Pangan dan Gizi (JPPG)https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/jppg/article/view/3503Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6-59 Bulan Di Puskesmas Lemoe Kota Parepare2025-04-24T14:27:08+08:00Nur Alia H.Pattolasukmawati.thasim@gmail.comSukmawati Thasimsukmawati.thasim@gmail.comUsman Usmanusman@umpar.ac.idFitriani Umarsukmawati.thasim@gmail.com<p><em>Stunting </em>merupakan akibat dari berat badan lahir rendah dan kekurangan gizi pada masa balita mengakibatkan pertumbuhan tidak sempurna pada masa berikutnya. Melihat cukup tingginya kasus <em>stunting </em>di Sulawesi Selatan khususnya di wilayah Kota Parepare terdapat 8 Puskesmas yang ada semuanya terdapat kasus <em>stunting,</em> Hasil survey awal di Puskesmas Lemoe Tahun 2019 terdapat 52 anak Stunring (24,64%). Dan tahun 2020 terdapat 47 anak Stunting (27,01%). Maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan ASI eksklusif, MP-ASI dan perawatan anak dengan kejadian stunting pada balita usia 6-59 bulan di Puskesmas Lemoe Kota Parepare.</p> <p>Penelitian ini menggunakan rancangan obserfasional dengan pendekatan <em>Cross Sectional</em> study. Sampel dalam penelitian ini adalah balita umur 6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Lemoe Kota Parepare. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode <em>Simple Random Sampling </em>sebanyak 78 orang. Analisis data menggunakan uji Chis-quare dan fisher exact test.</p> <p>Hasil penelitian didapatkan tidak ada hubungan antara pemberian ASI (p= 0,392), pemberian MP-ASI (p=0,081), dan perawatan anak (p=0,482) dengan kejadian stunting di wilayah puskesmas Lemoe Kota Parepare. Disarankan perlu adanya edukasi kepada keluarga agar memperhatikan MP-ASI secara Kuantitas dan Kualitas, serta memperhatikan kebutuhan gizi serta hygine anak.</p> <p> </p>2025-01-04T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Jurnal Penelitian Pangan dan Gizi (JPPG)https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/jppg/article/view/3515Efektivitas Media Puzzle dalam Edukasi Konsumsi Sayur dan Buah di SDN 102 Pinrang2025-04-24T14:24:33+08:00Hasnawia Hasnawiahasnawiapettaepe27@gmail.comNurlinda Nurlindanurlinda3101@gmail.comHaniarti Haniartihaniarti.umpar@gmail.com<p>Konsumsi sayur dan buah masyarakat Indonesia masih sangat kurang dimana pada anak usia lebih dari 10 tahun sebanyak 63,3% tidak mengonsumsi sayuran dan sebanyak 62,1% tidak mengonsumsi buah- buahan padahal sayur dan buah memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Tujuan penelitian Menganalisis pengaruh penyuluhan dengan media <em>puzzle</em> terhadap pengetahuan untuk mengonsumsi buah dan sayur pada siswa SDN 102 Pinrang.Jenis penelitian ini adalah Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan <em>desain quasi eksperimen</em> rancangan yang digunakan adalah <em>pre test post test control group design</em>.Penelitian ini dilakukan di SDN 102 Pinrang . Populasi pada penelitian ini adalah seluruh murid kelas V dan kelas VI sebanyak 52 orang.Pengambilan sampel menggunakan <em>Simpel Random Sampling</em>. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji <em>wilcoxon signed rank test</em> dan <em>Man-Whitney u test</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian media <em>puzzle</em> terhadap perubahan pengetahuan menunjukkan rata-rata pengetahuan reponden sebelum pemberian media <em>puzzle</em> yaitu 3,81, setelah pemberian media <em>puzzle</em>, meningkat menjadi 11,81. Diharapkan bagi institusi sekolah bisa mengaplikasikan <em>puzzle</em> sebagai suatu media baru dalam proses pembelajaran di sekolah dasar sehingga bisa memberikan hiburan pada siswa agar proses pembelajaran tidak monoton dan pesan yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik.</p>2025-01-04T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Jurnal Penelitian Pangan dan Gizi (JPPG)https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/jppg/article/view/3514Food Preferensi Masyarakat Sebelum dan Setelah Pandemi Covid-19 : Literature Review2025-01-04T05:24:09+08:00Ninis Yustavira Nahininis@gmail.comUsman Usmanusman@umpar.ac.idFitriani Umarfitrah.gizi@gmail.comHenni Kumaladewi Hengkyhennikaysa14@gmail.comHerlina Herlinaherlinamuin@gmail.com<p><em>Corona Virus</em> <em>Diseases</em>-2019 atau Covid-19 merupakan penyakit infeksi baru yang memiliki kemampuan penularan yang tinggi sehingga transmisi penyakit berlangsung dengan cepat. Banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat sejak adanya pandemi Covid-19 yang telah mempengaruhi setiap lini kehidupan, termasuk pola konsumsi masyarakat yang masih sangat kurang perhatian terhadap konsumsi makanan yang sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan pemilihan makanan masyarakat sebelum dan setelah pandemi Covid-19. Penelitian menggunakan metode <em>Literature Review</em> dengan menganalisis penelitian terdahulu yang membahas tentang <em>food preferensi</em> masyarakat. Populasi dalam penelitian ini berupa jurnal diambil dari <em>database</em> yaitu<em> </em><em>Scopus, Science Direct, Google Schoolar, </em>dan <em>Pubmed. </em>Berdasarkan hasil dari pemilahan artikel jurnal ditemukan 8 artikel hasil penelitian ini menunjukan bahwa konsumsi masyarakat sebelum pandemi masih sangat kurang perhatian terhadap pemilihan makanan sehat dan setelah berakhirnya pandemi perubahan konsumsi makanan sehat pada masyarakat sangat bervariasi mulai adanya perubahan <em>food preferensi </em>dan tidak adanya perubahan <em>food preferensi </em>setelah pandemic Covid-19, karena adanya beberapa faktor yakni minimnya pengetahuan, kurang memperhatikan atau acuh terhadap pemilihan makanan sehat dan beberapa pula masyarakat yang sudah paham bahwa pentingnya mengkonsumsi makanan sehat seperti karbohidrat protein, vitamin dan mineral. Dengan berakhirnya pandemic Covid-19, masyarakat sebaiknya memperhatikan pola konsumsi yang sehat untuk mempertahankan kesehatan optimal dan perlunya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat.</p> <p> </p>2025-01-04T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Jurnal Penelitian Pangan dan Gizi (JPPG)https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/jppg/article/view/3516Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dalam Penanganan Stunting Pada 1000 HPK2025-04-24T14:22:08+08:00Adriani Abidinninimakhrajani@gmail.comMakhrajani Majidninimakhrajani@gmail.comUsman Usmanusman@umpar.ac.idNurlinda Nurlindaninimakhrajani@gmail.comHenni Kumaladewi Hninimakhrajani@gmail.com<p>Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang memengaruhi kualitas generasi mendatang secara signifikan. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak jangka panjang pada perkembangan kognitif, produktivitas ekonomi, dan potensi individu dalam kehidupan dewasa. Stunting ditandai dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial yang memadai, terutama sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. <strong>Tujuan Penelitian</strong> untuk mengetahui bagaimana pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam penagangan stunting pada 100 HPK. <strong>Metode</strong> kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Penelitian dilakukan di Desa Maddenra, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap, dengan melibatkan 6 informan, yang terdiri dari 5 ibu hamil dan 1 bidan desa. <strong>Hasil</strong> penelitian menjelaskan bahwa pengetahuan dan sikap informan mengenai stunting dan pencegahan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) masih sangat terbatas. karena kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang pentingnya 1000 HPK, serta rendahnya minat masyarakat mencari informasi.. Sikap informan terkait pencegahan stunting pada 1000 HPK juga masih jauh dari ideal. <strong>Kesimpulan</strong>: pengetahuan ibu hamil yang kurang terkait dengan 1000 HPK disebabkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah serta rendahnya minat baca ibu hamil terhadap informasi kesehatan. sikap ibu hamil yang masih kurang memahami pentingnya pemenuhan gizi yang optimal pada 1000 HPK. <strong>Saran</strong> meningkatkan upaya sosialisasi pemerintah mengenai pentingnya 1000 HPK melalui penyuluhan langsung, media sosial, dan materi edukasi yang menarik. perlu adanya program yang lebih intensif untuk meningkatkan minat baca ibu hamil, dengan memberikan informasi yang lebih mudah dipahami dan relevan dengan kebutuhan mereka.</p>2025-01-04T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Jurnal Penelitian Pangan dan Gizi (JPPG)