USAHA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS ASPEK KEMAMPUAN MEMBACA (READING ABILITY) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS VII UPTD SMP NEGERI 3 PAREPARE
Abstract
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII UPTD SMP Negeri 3 Parepare melalui model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII.4 UPTD SMP Negeri 3 Parepare dengan jumlah siswa 21 orang siswa yang terdaftar pada semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yaitu siklus I yang dilaksanakan 2 kali pertemuan dan siklus II yang juga dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dan ditambah dengan merangkum semua hasil penelitian yang ada. Hasilnya peningkatan belajar siswa kelas VII.4 UPTD SMP Negeri 3 Parepare melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray ini adalah (i) pada siklus I (tindakan I dan tindakan II), masuk dalam kategori rendah dengan jumlah nilai rata-rata 63,33 sedangkan pada siklus II (tindakan I dan tindakan II) mengalami kemajuan dengan kategori tinggi dengan nilai rata-rata 82,14, (ii) terdapat peningkatan hasil belajar siswa UPTD SMP Negeri 3 Parepare melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dan penjelasan pada lampiran-lampiran, pada siklus I dan siklus II pada setiap tindakan mulai dari tindakan I sampai tindakan II.
Sehubungan dengan hasil diatas, maka metode ini dinilai cukup efektif diterapkan dalam mengajar bidang studi Bahasa Inggris, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Pertama, karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dalam mengerjakan tugas-tugasnya di sekolah maupun berusaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk selalu mencoba berbuat dan berusaha dalam setiap kegiatan belajarnya sehingga dapat lebih termotivasi lagi untuk meraih prestasi yang maksimal dan sesuai dengan nilai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan