OPTIMALISASI PENGUATAN KEUANGAN BUMDES DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN DESA ROSOAN KAB. ENREKANG

  • Putri Amalia Imran Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Imran Rosadi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Parepare
Keywords: Kemandirian Desa, BUMDes, Potensi Lokal, Keuangan Desa

Abstract

Penguatan Keuangan BUMDES Pada tahun 2014, angka kemiskinan di Indonesia berada pada 11,25% atau sebanyak 28,28 juta jiwa, namun berhasil ditekan menjadi 9,54% atau 25,9 juta jiwa pada tahun 2022 (BPS, 2023). Penurunan ini berkat kebijakan Pemerintah melalui Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dan program "Nawacita Pemerintah" yang mengutamakan pembangunan dari pinggiran (Hermina Bafa, 2021). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk penguatan pengelolaan keuangan BUMDes Mario dalam mendukung pencapaian kemandirian Desa Rosoan, Kabupaten Enrekang, serta mengidentifikasi optimalisasi yang dilakukan dalam pengelolaan keuangan BUMDes. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Informan penelitian terdiri dari Kepala Desa, Pegawai Kantor Desa, Pengurus Bumdes, Kepala Dusun, Dan Pengurus BPD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BUMDes Mario telah memanfaatkan potensi desa melalui berbagai usaha produktif. BUMDes Mario menjalankan sejumlah unit usaha berbasis potensi lokal, seperti pengolahan hasil pertanian, penyediaan kebutuhan pokok, dan usaha jasa yang melibatkan masyarakat desa. Usaha-usaha tersebut tidak hanya memberikan pendapatan bagi BUMDes, tetapi juga membuka peluang kerja bagi warga sekitar. Selain itu, BUMDes aktif memanfaatkan aset desa seperti lahan kosong untuk kegiatan produktif, serta menjalin kemitraan dengan pelaku usaha lokal untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk. Namun, BUMDes masih menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan potensi desa dan menciptakan inovasi usaha baru. Beberapa kendala utama yang dihadapi BUMDes Mario antara lain: terbatasnya modal usaha, kurangnya inovasi produk, minimnya pemanfaatan teknologi dan kurangnya kolaborasi yang strategis.

Published
2025-02-21