Paham Qadariyah Dan Jabariyah
Suatu Kajian Teologi
Abstract
Salah satu pembicaraan penting dalam teologi Islam adalah masalah perbuatan manusia (af'al ai-'ibad). Dalam kajian ini dibicarakan tentang kehendak (masyi'ah) dan daya (istitha'ah) manusia. Hal ini karena setiap perbuatan berhajat kepada daya dan kehendak. Persoalannya, apakah manusia bebas menentukan perbuatan-perbuatannya sesuai dengan kehendak dan dayanya sendiri, ataukah semua perbuatan manusia sudah ditentukan oleh qadha dan qadhar Tuhan Dalam sejarah pemikiran Islam, persoalan inilah yang kemudian melahirkan paham Qadarīyah dan paham Jabarīyah. Lahirnya paham Qadarīyah dalam Islam dipengaruhi oleh paham bebas yang berkembang dikalangan pemeluk agama Masehi, “Teologi Masehi di dunia Timur pertama-tama menetapkan kebebasan manusia dan bertanggung jawabnya yang penuh dalam segala tindakannya. Menurut Jabarīyah, segala yang dialami manusia, baik masa lalu maupun masa depan, baik musibah atau keberuntungan, telah ditentukan oleh Allah swt., Manusia bagaikan air yang mengalir ke berbagai arah, tanpa kehendak dan tanpa pilihan. Hanya Allah swt., yang berkehendak dan menentukan nasib manusia serta kelangsungan hidupnya di dunia. Semua yang terjadi dijagat raya ini semata-mata qhada dan qadar Allah, bukan kehendak mahluk.